Opini

Ngopi sengit di atas meja Billiard

Setiap bola yang masuk ke lubang bukan hanya soal permainan, tapi juga pemicu obrolan. Ada yang membahas strategi, ada pula yang sekadar menggoda lawan main. Semua bercampur dengan aroma kopi dan asap rokok di ruangan tersebut.

Bola-bola biliar beradu, menghasilkan dentuman khas yang bergema di ruangan berlampu neon. Di samping meja hijau itu, gelas-gelas kopi mengepulkan asap, seakan ikut menyulut perdebatan sengit yang tak pernah absen tiap malam.

Di sebuah Cafe & Billiard di pinggiran kota Kraksaan-Probolinggo-Jawa Timur, kopi dan meja biliar jadi dua hal yang tak bisa dipisahkan. Pemain mengantre giliran, sementara yang lain duduk di sofa yang telah disediakan , menonton sambil meneguk segelas kopi pesanannya.

“Kalau nggak ada kopi, main biliar jadi sepi. Sengitnya bukan cuma di meja hijau, tapi juga di meja kopi,” kata Firman, mahasiswa yang sering maen di tempat itu.

Biliard sering disebut olahraga konsentrasi. Namun di tempat ini, ia juga jadi ajang silaturahmi. Kopi hitam menjadi pelengkap, membuat malam terasa lebih panjang.

Di meja biliar, sengit bukan berarti permusuhan. Justru di situlah tawa, persahabatan, dan segelas kopi hangat menemukan tempatnya. Sebuah malam sederhana yang akan selalu diingat oleh mereka yang hadir.

Related posts

Gerhana bulan total

Lukmanul Hakim

Meriahkan Maulid Nabi, Pondok Pesantren Genggong Hidupkan Malam dengan Lantunan Sholawat Bersama Santri

Seftiana Sya'baniah

Anak-Anak Mulai Manfaatkan Cici AI untuk Belajar, Orang Tua Diminta Awasi Penggunaan

Siti Masruroh

Leave a Comment