Opini

Meriahkan Maulid Nabi, Pondok Pesantren Genggong Hidupkan Malam dengan Lantunan Sholawat Bersama Santri

Probolinggo, 1 September 2025— Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong menggelar acara Genggong Bersholawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan religius ini diikuti khusus oleh para santri menjelang kepulangan mereka ke rumah masing-masing.

Acara berlangsung di lingkungan pondok dengan penuh kekhidmatan dan semangat cinta kepada Rasulullah. Ribuan suara sholawat bergema, menciptakan suasana yang syahdu dan menyejukkan.

Dalam sambutannya, salah satu pengurus pondok menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar tradisi, melainkan bentuk nyata kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

“Sholawat adalah wujud cinta kita kepada Rasulullah. Semoga santri bisa membawa semangat sholawat ini ke rumah dan ke masyarakat, sehingga keberkahan Maulid Nabi benar-benar terasa,” ungkap pengurus tersebut.

Suasana Meriah Maulid Nabi di Pondok Genggong

Sejak ba’da maghrib, halaman pondok mulai dipadati santri yang bersiap mengikuti acara. Dengan berpakaian rapi khas santri, mereka duduk berjejer sambil melantunkan sholawat bersama.

Selain itu, suasana semakin syahdu ketika iringan hadroh dan lantunan suara bersama mengisi udara malam. Cahaya lampu yang menghiasi area pondok menambah kehangatan suasana malam. Kehadiran ribuan santri menjadikan acara ini tampak hidup dan penuh semangat kebersamaan.

Bagi santri, momen ini menjadi ajang silaturahmi. Lebih dari itu, acara ini memperkuat ikatan spiritual sebelum mereka pulang ke kampung halaman masing-masing.

Makna Maulid Nabi bagi Para Santri

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu menjadi bagian penting dari tradisi Pondok Genggong. Bagi para santri, acara ini mengandung nilai pendidikan spiritual yang mendalam. Tidak hanya memperingati kelahiran Rasulullah, tetapi juga mengingatkan kembali tentang ajaran beliau yang menekankan akhlak mulia, kepedulian sosial, dan rasa cinta kasih kepada sesama.

Di sisi lain, acara sholawat bersama juga menjadi media untuk menumbuhkan kebersamaan. Melalui lantunan yang dipanjatkan serentak, para santri merasakan persatuan hati dalam mengagungkan Nabi. Hal ini diyakini akan membawa keberkahan, baik bagi individu maupun bagi pondok secara keseluruhan.

Pesan dan Harapan dari Pondok Genggong

Pondok Pesantren Genggong berharap semangat sholawat yang digaungkan dalam acara ini tidak berhenti hanya di lingkungan pesantren. Ketika para santri pulang ke rumah, mereka diharapkan mampu menularkan semangat kecintaan kepada Rasulullah kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar.

Selain itu, KH. Mutawakkil Alallah Sh, M.M. selaku pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong juga memberikan pesan khusus kepada para santri yang akan pulang ke kampung halaman masing-masing. Beliau menegaskan bahwa kepulangan santri bukan sekadar kembali ke rumah, melainkan membawa nama besar pesantren yang harus dijaga.

“Anak-anakku, kembalilah ke pondok tepat waktu sesuai jadwal. Saat berada di kampung halaman, jangan lupa menjaga akhlak, penampilan, dan pakaian kalian. Ingat, di pundak kalian ada nama pesantren, pesantrennya kiai sepuh.” dawuh KH. Mutawakkil Alallah Sh, M.M.

Oleh karena itu, pesan tersebut menjadi pengingat penting bahwa tanggung jawab seorang santri tidak berhenti di dalam pondok saja. Di luar lingkungan pesantren, santri tetap membawa amanah besar untuk menjaga akhlak dan kehormatan nama baik Genggong di tengah masyarakat.

Related posts

Detik detik dimana desa penawungan sedang melakukan tebbangan tebu

M. Nabil Rifki

Langkah Bersama untuk Desa: Jalan Sehat dan Hiburan Rakyat KKN UPM di Desa Klaseman

Vellya Rahma

Majelis Ambruk Di Ciapus Bogor

Safiroh Putri

Leave a Comment