Sastra

Masterpiece yang Retak

Kolase surealis wajah wanita retak dengan adegan lukisan klasik mitologi Yunani di bagian kepala, didominasi warna hitam dan putih

Masterpiece yang Retak

Aku masih melukis wajahmu,
meski bayangmu perlahan hilang dari ingatan.
Setiap garis kuas gemetar,
karena aku tahu—
aku sedang menggambar sesuatu
yang tak mungkin kembali nyata.

Aku ingin menyimpanmu dalam warna terang,
namun yang tersisa hanyalah kelabu.
Aku ingin kau tetap hidup dalam nadiku,
tapi detak ini hanya memantulkan hampa.

Seandainya bisa,
akan kubongkar ulang waktu,
kuhapus kesalahan,
dan kulukis kita tanpa retakan.

Tapi yang ada hanya kanvas retak,
tanganku yang penuh noda,
dan masterpiece yang tak pernah selesai—
namamu…
yang tetap kusebut dalam doa,
meski kau tak pernah mendengarnya lagi.

Oleh: Lly_Senandika

Related posts

Akar dan Waktu: Kekuatan Sejati dalam Proses Tumbuh

Muhammad Hanif Asyari

Aku, yang Berakhir di Belakang Waktu

Intan Faiqotul laili

Di Balik Luka, Ada Kasih-Nya

Anindya Ghania Safhira

Leave a Comment