Feature

Ngopi di Tengah Kota: Ruang Kreatif Anak Muda Surabaya

Malam itu, langit Surabaya gelap bertabur lampu kota yang gemerlap. Di tengah lalu lintas yang masih ramai, suara musik mengalun lembut dari sebuah sudut kota yang hidup: Kopi Nako Daur Baur. Bukan sekadar kafe biasa, tempat ini telah menjadi salah satu titik temu favorit anak-anak muda Surabaya—tempat di mana kreativitas bertemu dengan secangkir kopi.

Begitu masuk, nuansa industrial modern langsung menyapa, berpadu apik dengan elemen daur ulang yang menjadikan tempat ini terasa ramah lingkungan sekaligus unik. Area outdoor diterangi lampu gantung yang hangat, menciptakan suasana intim di bawah pohon rindang, cocok untuk mereka yang ingin menikmati malam dengan angin sepoi-sepoi kota. Di dalam ruangan, suasana sejuk dan tenang menjadi tempat ideal untuk bekerja, membaca, atau berbincang santai.

Namun daya tarik Kopi Nako bukan hanya dari desain atau menunya. Tempat ini telah menjelma menjadi ruang berkumpulnya komunitas kreatif—dari musisi, pegiat seni visual, penulis, hingga entrepreneur muda. Di akhir pekan, live DJ dan band-band lokal mengisi panggung kecil di sana, menambah semarak malam dan mempererat ikatan antar pengunjung.

“Di sini bukan cuma tempat nongkrong, tapi tempat nyari inspirasi,”” ujarku sambil menikmati pemandangan yang indah ini di Kopi Nako.“Kadang dari obrolan santai sama barista atau pengunjung lain, muncul aja ide-ide yang nggak kepikiran sebelumnya.”

Tak jauh dari sana, Kafe 27 hadir dengan konsep berbeda. Mengusung gaya Eropa klasik, tempat ini dipenuhi spot foto estetik yang semakin memukau di bawah pencahayaan lampu vintage, mulai dari jendela besar ala Paris hingga kursi rotan bernuansa vintage. Menu yang ditawarkan pun menggoda: dari nasi goreng sambal matah khas Indonesia, hingga croissant dan pasta ala Barat. Lebih dari sekadar tempat makan, Kafe 27 menjadi tujuan bagi mereka yang mencari suasana tenang, nyaman, dan tentu saja—penuh inspirasi.

Dua tempat ini hanya contoh dari sekian banyak ruang kreatif di Surabaya yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah perkembangan kota yang pesat, para anak muda mulai mencari tempat bukan hanya untuk bersantai, tapi juga untuk tumbuh, berdiskusi, dan menciptakan sesuatu yang baru.

Fenomena ini mencerminkan wajah baru Surabaya—bukan lagi sekadar Kota Pahlawan dalam sejarah, tetapi kota yang terus melahirkan “pahlawan” baru di bidang seni, budaya, dan inovasi.

Ngopi di tengah kota kini bukan hanya soal rasa kopi, tapi tentang rasa kebersamaan. Tentang bagaimana satu meja bisa menjadi awal dari kolaborasi. Dan bagaimana satu cangkir bisa menyatukan ide, mimpi, dan semangat anak muda untuk terus bergerak maju.

Related posts

Keindahan Taman Hidup Argopuro, Surga Tersembunyi di Lereng Gunung

Ananda Novalia Putri

Menyongsong Harapan Baru: PCNU Kota Kraksaan di Tangan Nun Hafid dan Kiai Wasik

hip nara

“Rido Bocah Penjual Pentol: Menukar Masa Bermain dengan Tanggung Jawab Hidup”

Zida Kamalia

Leave a Comment